cover
Contact Name
Sujarwo
Contact Email
sujarwo@ub.ac.id
Phone
+62341-551665
Journal Mail Official
agrise@ub.ac.id
Editorial Address
Socio-Economics/Agribusiness, Faculty of Agriculture, University of Brawijaya, Jl. Veteran Malang, 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
AGRISE
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 14121425     EISSN : 22526757     DOI : 10.21776/ub.agrise
AGRISE adalah Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian yang berada di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait. Jurnal ini diterbitkan pertama kali pada tahun 2001 oleh Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian FPUB. Pada tahun 2011, Jurnal Agrise bekerjasama dengan Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penerbitan. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Agrise diterbitkan tiga kali setahun (bulan Januari, Mei, dan Agustus). Frekuensi penerbitan akan ditambah bila diperlukan. ISSN cetak : 1412-1425 ISSN Elektronik : 2252-6757
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 2 (2011)" : 6 Documents clear
Estimasi Fungsi Biaya Pada Usaha Pembuatan Chip Ubi Kayu Sebagai Bahan Baku Mocaf (Modified Cassava Flour) Nuhfil Hanani; Anita Rahmi
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.134 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengestimasi fungsi biaya jangka pendek untuk menemukan bentuk dan penempatan kurva biaya dari usaha pembuatan chip ubi kayu sebagai bahan baku pembuatan MOCAF,  (2) menganalisis besarnya volume produksi pada tingkat penggunaan biaya produksi rata-rata terendah, (3) menganalisis besarnya volume produksi yang menghasilkan keuntungan maksimum. Pendugaan fungsi biaya menggunakan analisis regresi antara biaya total yang dikeluarkan produsen chip sebagai variabel terikat (dependent) dan besarnya output yang diperoleh sebagai variabel bebas (independent) dengan menggunakan data cross section. Pengolahan data menggunakan SPSS (Statistical Program for Social Science). Dari fungsi biaya yang terbentuk berdasarkan estimasi akan diketahui besarnya biaya variabel rata-rata terendah (AVC) pada saat nilainya sama dengan biaya marjinal (MC). Selanjutnya menggunakan analisis keuntungan maksimum sehingga diketahui besarnya produksi yang menghasilkan keuntungan maksimum. Hasil pendugaan fungsi biaya dengan analisis regresi kuadrat terkecil menunjukkan bahwa biaya dalam usaha pembuatan chip ubi kayu sebagai bahan baku MOCAF membentuk fungsi biaya kubik dimana TC= 34942,053 + 2983,603Q − 1,190Q2 + 0,001Q3 dengan R2 99,30%. Produksi chip dengan biaya rata-rata (AVC) terendah per kilogram tercapai pada saat volume output 595 kg chip. Keuntungan maksimum yang dapat diperoleh produsen chip per proses produksi berdasarkan  fungsi biaya hasil estimasi sebesar Rp 309.791,70 pada volume output sebesar 839,548 kg.Kata kunci: estimasi fungsi biaya,biaya variabel rata-rata, keuntungan maksimum, mocaf
Analisis Efisiensi Pemasaran Belimbing Manis (Averrhoa Carambola) (Studi Kasus Di Desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung) Fahriyah Fahriyah; Widya Prasetyaningsih
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.386 KB)

Abstract

Salah satu sentra produksi belimbing manis di Jawa Timur yaitu di Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Wilayah ini menetapkan belimbing manis menjadi salah satu produk unggulan berdasarkan kriteria bahwa komoditi tersebut mempunyai kesesuaian dengan kondisi lahan serta memiliki prospek pasar yang baik. Dalam pasar terdapat banyak pihak yang mencari keuntungan sebagai lembaga pemasaran. Namun banyaknya lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran belimbing manis akan mempengaruhi panjang pendeknya saluran pemasaran dan besarnya biaya pemasaran sehingga berpengaruh pada semakin besarnya perbedaan harga antara petani (produsen) dengan konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi saluran pemasaran dan fungsi-fungsi pemasaran belimbing manis  yang dilakukan oleh lembaga pemasaran, menganalisis marjin pemasaran, distribusi marjin, share petani, menganalisis efisiensi pemasaran belimbing manis melalui efisiensi harga dan operasional. Analisis data dengan menggambarkan lembaga pemasaran yang terlibat dan fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan, analisis marjin pemasaran, analisis efisiensi harga dan operasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 saluran belimbing manis. Analisis marjin dan distribusi marjin menunjukkan bahwa setiap saluran pemasaran belum terdistribusikan secara proporsional. Analisis efisiensi harga menunjukkan bahwa pemasaran belimbing manis sudah efisien, sedangkan analisis efisiensi operasional dari masing-masing lembaga  pemasaran diperoleh nilai rasio keuntungan dan biaya lebih dari satu (>1), yang artinya bahwa saluran pemasaran yang ada sudah efisien, kecuali pada saluran pemasaran II grade C untuk pedagang pengumpul memperoleh nilai rasio keuntungan dan biaya kurang dari satu (<1).   Kata Kunci : efisiensi pemasaran, belimbing manis, marjin
Strategi Pengembangan Kios Resmi Pertanian (Studi Kasus Pada Kios Resmi Pertanian “Mitra Tani” Di Desa Plosogeneng Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) Budi Setiawan; Dian Fitriani
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.195 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha kios resmi pertanian “Mitra Tani” dari segi efisiensi penggunaan biaya dan potensi permintaan pasar serta bagaimana kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi perumusan strategi pengembangan bagi usaha. Kelayakan usaha dari segi efisiensi penggunaan biaya dapat diketahui dengan melakukan analisis biaya, penerimaan dan keuntungan untuk menudukung analisis R/C ratio. Sedangkan kelayakan usaha dari potensi permintaan pasar dapat diukur dengan menggunakan sales and marketing management magazines. Model ini dikembangkan dengan Buying Power Indeks (BPI) atau Indeks Daya Beli. Untuk analisis kondisi lingkungan eksternal internal menggunakan analisis IFAS-EFAS, Matriks IE dan Grand Strategy. Terakhir untuk merumuskan strategi pengembangan bagi kios resmi pertanian menggunakan analisis matrik SWOT dan QSPM. Hasil penelitian menunjukkan total keuntungan rata-rata yang didapatkan dari tiap pengadaan produk sarana produksi pertanian (saprotan) adalah Rp. 494.460,63. Pasar untuk usaha diketahui berpotensi karena BPI lebih besar dai popoulasi. Alternatif strategi usaha yang dirumuskan pada matriks SWOT kemudian dikuantitatifkan dengan metode QSPM untuk mengetahui prioritas alternatif strategi yang lebih didahulukan untuk diimplementasikan. Strategi yang dirumuskan berfokus pada peningkatan kepuasan pembeli, peningkatan penjualan untuk meningkatkan pendapatan dan berorientasi untuk membuka kios baru di daerah lain yang berpotensi dan perbaikan kualitas manajemen tenaga kerja. Kata Kunci: Kios Resmi Pertanian, Keuntungan, Buying Power Indeks (BPI), Strategi, QSPM
Keragaan Peternak Sapi Perah Di Jawa Timur (Studi Pada Empat Wilayah Pos Penampungan Susu/Pps) Bambang Ali Nugroho
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.707 KB)

Abstract

Lokasi kajian ditentukan secara purposive dengan argumen bahwa (a) lokasi kajian merupakan wilayah pengembangan usaha sapi perah di Jawa Timur, (b) jumlah peternak, (c) kondisi agroklimat, dan (d) kontinyuitas penyaluran susu segar IPS. Mendasarkan pada kriteria sampling tersebut maka ditentukan tiga lokasi kajian, meliputi Sumber Makmur, Ngantang (Malang) dan Semen, Gandusari (Blitar), serta Tulus Bakti, Pagu (Kediri). Tujuan dari kajian ini meliputi (a) melakukan studi keragaan peternak sapi perah di Jawa Timur ditinjau dari aspek makro, meliputi penyerapan tenaga kerja, upaya konservasi SDA dan pertumbuhan ekonomi di wilayah sentra usaha sapi perah, dan (b) melakukan studi keragaan peternak sapi perah di Jawa Timur ditinjau dari aspek mikro, meliputi profil peternak dan profil usaha di wilayah sentra usaha sapi perah di Jawa Timur. Terdapat sejumlah 13 jenis kerja harian yang harus dilakukan oleh para peternak responden. Secara keseluruhan, angka rataan alokasi waktu kerja harian adalah sekitar 7,10 jam, sedangkan angka tertinggi sampai dengan terrendah berturut-turut terjadi di PPS Pagersari 7,86 jam, PPS Tirtomoyo 7,61 jam, PPS Salam 7,15 jam dan PPS Pagu 7,10 jam. Pada umumnya alokasi waktu terbesar digunakan untuk kegiatan mencari hijauan pakan, yaitu sekitar 40 % s/d 50 %, sedangkan separo alokasi waktu sisanya dipergunakan untuk melakukan berbagai jenis kegiatan, meliputi mengambil air, memerah susu, membersihkan kandang dan sapi serta memberikan pakan. Jenis kegiatan pemberian pakan, khususnya pakan penguat, membutuhkan alokasi waktu yang relatif panjang karena pada umumnya diberikan dengan cara comboran. Kata Kunci : peternak sapi perah, produksi susu, IB, PPS, S/C
Analisis Pendapatan Dan Tingkat Efisiensi Usahatani Jagung Antara Varietas P-21 Dan Nk-33 Abdul Wahib Muhaimin; Novi Moktiwijadi
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.063 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah, 1) Menganalisis tingkat pendapatan usahatani jagung antara varietas P-21 dan NK-33, 2)Menganalisis tingkat efisiensi usahatani jagung antara varietas P-21 dan NK-33. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa: (1) Total pendapatan per hektar yang diperoleh petani adalah Rp 8.680.544,- untuk varietas P-21 dan Rp 6.018.851,- untuk varietas NK-33. (2) Dari hasil analisa data dengan menggunakan analisis R/C rasio diperoleh nilai R/C Rasio sebesar 2.52 untuk varietas P-21, yang berarti bahwa setiap Rp 1,- yang di investasikan oleh petani akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 2.52,-. Sedangkan  untuk varietas NK-33 nilai R/C rasionya adalah 2.10 yang.berarti setiap Rp 1,- uang yang di investasikan oleh petani akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 2.10,-. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani jagung dengan kedua varietas menguntungkan dan sudah efisien untuk di usahakan. (3) Dari analisis uji beda rata-rata dengan uji t diketahui bahwa pendapatan petani antara jagung varietas P-21 dan NK-33 tidak berbeda nyata dengan nilai t hitung sebesar 0.191lebih kecil daripada t tabel sebesar 1.711pada taraf kepercayaan 95% dengan tingkat kesalahan α = 0,05.   Kata kunci:      Usahatani jagung, biaya, penerimaan, pendapatan, analisis efisiensi R/C rasio
Analisis Usahatani Manggis Dan Faktor-Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Memasarkan Hasil Usahatani Manggis Dengan Sistem Ijon Rosihan Asmara; Risma Suryaningtyas
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.379 KB)

Abstract

Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah salah satu komoditas buah segar dari daerah tropis yang sangat digemari oleh masyarakat, baik masyarakat domestik maupun mancanegara karena memilki rasa yang khas yakni manis, asam, dan sepah yang tidak miliki buah lain serta perpaduan warna yang unik yaitu ungu kemerahan. Selain mempunyai kandungan gizi yang tinggi, potensi buah manggis dalam pasar ekspor sangat tinggi. Laju perkembangan ekspor dari tahun 2001 hingga tahun 2007 mencapai 35,6% per tahun. potensi pasar yang tinggi dengan nilai export tinggi, namun masih banyak ditemukan praktek ijon. Dimana pemasaran hasil usahatani ditransaksikan beberapa bulan sebelum masa panen ketika buah dalam keadaan mengkal (setengah matang) bahkan dalam keadaan berbunga, sehingga pendapatan yang diterima petani rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah (1). Menganalisis pendapatan petani manggis yang memasarkan buah manggis dengan pemasaran sistem ijon dan pemasaran sistem langsung di Desa Songgon, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi. (2). Mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi petani manggis dalam pengambilan keputusan memasarkan hasil usahataninya dengan sistem ijon. Terdapat perbedaan antara pendapatan usahatani dengan pemasaran sistem langsung dengan pemasaran sistem ijon. Pendapatan rata-rata usahatani dengan pemasaran sistem langsung sebesar Rp 54.312.124,-/ha, sedangkan rata-rata pendapatan petani dengan pemasaran sistem ijon sebesar Rp 23.599.210,25/ha. Jadi rata-rata pendapatan usahatani dengan pemasaran sistem langsung lebih besar daripada pemasaran sistem ijon. Faktor-faktor sosial ekonomi yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan petani memilih sistem ijon antara lain usia, pendidikan, jumlah anggota keluarga dan pelayanan LKM formal. Sedangkan faktor jumlah pohon yang dimiliki dan pendapatan tidak mempengaruhi pengambilan keputusan petani manggis memilih sistem ijon dalam memasarkan hasil usahatani manggis. Kata kunci: pemasaran, sistem pemasaran ijon, sistem pemasaran langsung

Page 1 of 1 | Total Record : 6